BAZNAS Gunakan IZN 3.0

Pengelolaan Zakat Nasional Semakin Membaik, BAZNAS Gunakan IZN 3.0

14/03/2025 | Penulis : Natasya Aurel | Editor : Nov

Baru-baru ini, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mengungkapkan bahwa kinerja pengelolaan zakat nasional semakin membaik. Berdasarkan hasil pengukuran Indeks Zakat Nasional (IZN) dengan metode IZN 3.0, pada 2024 kinerja pengelolaan zakat secara nasional mencapai angka 0,52 atau masuk dalam kategori stabil. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 0,06 poin dibandingkan tahun 2023.

 

Hal tersebut disampaikan dalam Public Expose Hasil Perhitungan Indeks Zakat Nasional dan Kaji Dampak Zakat 2025 yang disiarkan melalui kanal YouTube BAZNAS TV. Acara ini dihadiri oleh Ketua BAZNAS RI Noor Achmad, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan Zainulbahar Noor, serta Direktur Kajian dan Pengembangan BAZNAS RI Muhammad Hasbi Zaenal.

 

"Pelaksanaan pengukuran Indeks Zakat Nasional (IZN) dan Kaji Dampak Zakat (KDZ) setiap tahunnya adalah bentuk aktivitas dari organisasi yang hidup," ujar Noor Achmad.

 

Menurutnya, IZN dan KDZ merupakan elemen penting dalam menganalisis seluruh kegiatan pengelolaan zakat di Indonesia. "Dengan bedah anatomi ini kita dapat melakukan diagnosa untuk masa depan.

 

Ukuran-ukuran IZN KDZ digunakan untuk melihat bagaimana lembaga zakat terutama BAZNAS dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan dalam Renstra dan dijalankan pada RKAT yang dilakukan setiap tahunnya," tambahnya.

 

Noor Achmad berharap hasil pengukuran IZN dan KDZ dapat diikuti secara menyeluruh karena berbasis akademik. Pemerintah pun mendambakan data akademik seperti ini agar dapat memperkuat peran BAZNAS ke depannya.

 

IZN digunakan sebagai alat ukur bagi lembaga zakat dalam menentukan kebijakan berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Zainulbahar Noor menjelaskan bahwa IZN dan KDZ menjadi bagian dari upaya menciptakan sistem pengelolaan zakat yang efektif dan efisien.

 

"BAZNAS sebagai lembaga resmi pemerintah dalam mengoperasikan program-program zakat nasional telah menggunakan Indeks Zakat Nasional (IZN) sejak 2017. Dengan menggunakan IZN, BAZNAS bergerak dengan landasan akademik, bukan hanya sekadar menjalankan tugasnya," jelas Zainulbahar Noor.

 

Ia menambahkan bahwa pengelolaan dana zakat yang efektif dan efisien merupakan bentuk pelaksanaan amanat undang-undang dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menanggulangi kemiskinan.

 

Sementara itu, Muhammad Hasbi Zaenal mengungkapkan bahwa IZN telah mengalami perkembangan dari versi 1 hingga versi 3, yang menunjukkan adanya peningkatan kualitas pengelolaan zakat di Indonesia.

 

"Capaian pengisian indeks zakat nasional tahun 2024 juga mengalami lonjakan. Partisipasi anggota BAZNAS yang mengisi IZN sudah mencapai 70 persen dari 700 lembaga zakat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia," ujarnya.

 

Ia menambahkan bahwa dari 700 lembaga zakat, sebanyak 422 telah melakukan penginputan data. "Alhamdulillah, ada peningkatan. Ini sangat penting untuk mendiagnosa lembaga zakat. Artinya, kita ini lembaga yang hidup, dinamis, dan akan terus dinilai," tambahnya.

 

 

KABUPATEN KARAWANG

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12